BOCAH SD PERKOSA SISWI SMA HINGGA HAMIL

Kasus penganiayaan remaja putri berinisial Au yang masih viral belumlah tuntas, kini kita di hadirkan dengan sebuah kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang bocah sekolah dasar yang menyebabkan korban melahirkan seorang anak laki-laki di luar nikah secara premature. Kejadian ini terjadi Probolinggo Jawa Timur. Kejadian ini bermula dari seorang bocah Sekolah Dasar yang nota bene masih memiliki hubungan darah dengan korban. Korban yang masih merupakan saudara sepupu dari pelaku. Korban yang diacam akan di adukan ke orang tua pelaku dan mengusir korban dari rumahnya terpaksa memenuhi keinginan si pelaku.
Pada saat itu si pelaku yang baru selesai menonton video dewasa yang ia simpan di smartphone pelaku yang penasaran bagaimana rasanya melakukan hubungan suami istri memaksa korban untuk melakukan hubungan suami istri. Kejadian yang telah dilakukan sejak pertengahan tahun lalu itu menyebabkan korban harus melahirkan seorang bocah laki-laki secara premature.
Pada mulanya hanya sepupu korban saja yang menyetubuhi korban namun beberapa waktu kemudian sang pelaku mengajak teman baik korban untuk ikut menyetubuhi korban. Polres Probolinggo masih mendalami alasan pelaku mengajak teman baik korban untuk menyetubuhi korban. Pertama korban menolak ajakan teman baiknya untuk menyetubuhi namun setelah di janjikan akan di nikahi jika hamil maka korban pun menyanggupi keinginan teman baiknya itu. Hingga korban pun hamil dan terpaksa harus melahirkan seorang bocah laki-laki secara premature.
Begitu rendahnya moral dan pengawasan yang kita lakukan terhadap generasi muda bangsa ini membuat semua hal-hal yang merusak generasi muda kita menambah panjangnya daftar korban tak bersalah. Korban bully atau perundungan dan pelecehan seksual yang terjadi terhadap generasi muda kita menujukkan ketidak seriusan kita menjaga generasi muda. Banyaknya korban maupun pelaku kriminalitas yang masih di bawah umur menunjukan lemahnya perlindungan dan pengawasan yang kita lakukan kepada generasi muda kita. Sampai kapan kita akan menutup mata terhadap rusaknya moralitas dan nurani generasi muda kita?

Posting Komentar

0 Komentar