Jika Anda jeli mengamati pasar, dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak produk-produk China menyerbu dan merajai pasar di negara kita.Hampir semua produk yang selama ini menjadi kebutuhan dan buruan para konsumen serta produk-produk yang menjadi trendsetter di masyakarat mudah ditemukan mulai dari handphone, jam tangan, pakaian, sepatu, mainan anak, peralatan dapur, perangkat rumah tangga, dan masih banyak lagi. Membanjirnya produk-produk China tersebut, karena produk mereka berhasil merebut perhatian konsumen di tanah air. Selain itu, produk mereka berhasil mengisi barang-barang yang sedang dicari dan dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Terbukti produk-produk tersebut laris manis di pasar dan menjadi primadona di hati konsumen. Bisa dibayangkan berapa besar keuntungan yang bisa didapatkan dengan mengimpor dan menjual produk-produk China.Karena itu, tidak mengherankan jika dari waktu ke waktu banyak orang tertarik untuk mencoba menjadi importir produk-produk China. Mindset orang tentang Impor.
Pada umumnya setiap mendengar kata ”Impor”mindset yang ada di dalam benak orang berupa:
- Perizinan yang rumit
- Harus mengimpor barang dalam jumlah/volume yang banyak
- Harus datang sendiri ke negara China.
- Takut karena tidak punya modal yang besar
- Takut karena tidak mempunyai surat izin impor
- Ragu-ragu karena tidak mempunyai perusahaan sendiri.
- Tidak tahu bagaimana langkah-langkah untuk impor
- Tidak tahu cara menemukan supplier yang murah
- Takut tertipu dengan supplier
- Khawatir barang tidak sampai di rumah
- Tidak mengerti prosedur di bea cukai
- Ragu-ragu karena tidak bisa bahasa asing (Inggris/Mandarin)
- China membuat suatu kebijakan di beberapa sektor industri yang mendukung masuknya pemain asing didalam pasar mereka.
- China lebih terfokus kepada sektor perdagangan dibandingkan dengan upaya untuk melakukan riset teknologi murni
- China mampu memanfaatkan kondisi tersebut sebagai pendukung kebangkitan teknologi melalui aspek globalisasi, bukan melalui penelitian dan pengembangan murni
0 Komentar