EKSPERIMEN ALLEGRI

Para pendukung Juventus sepertinya akan meyaksikan banyak hal yang berbeda saat tim kesayangannya menghadapi Inter Milan dalam laga lanjutan Serie A, Minggu 28 April 2019. Sebab sang pelatih, Massimiliano Allegri, berencana melakukan beberapa eksperimen. Allegri bisa bebas melakukan eksperimennya, sebab Juventus sudah tidak dituntut untuk mendapatkan poin penuh dari laga tersebut. Sebab secara hitung-hitungan, klub berjuluk Bianconeri tersebut sudah tak bisa lagi terkejar dan bisa dipastikan sebagai juara Serie A musim ini. Namun tentu saja kemenangan atas Inter akan berpengaruh terhadap gengsi klub. Sebabnya Nerazzurri telah menjadi musuh bebuyutan Juventus selama berdekade-dekade terakhir. Rivalitas antara keduanya kerap membuat laga Derby d'Italia akan berlangsung panas dan sengit. Pendukung Juventus wajib bersiap melihat tim kesayangannya yang sedikit berbeda, terlebih soal peran dan posisi pemain di atas lapangan. Dalam konferensi persnya, Allegri mengakui bahwa dirinya akan melakukan beberapa eksperimen dengan para pemainnya.
"Di sektor serang, bila Kean bermain, perubahan akan terjadi pada Bernardeschi. kami tak punya banyak alternatif namun kami akan beradaptasi. Bernardeschi dipaksa sebagai penyerang, tapi saya ingin tahu apakah dia bisa bermain sebagai gelandang suatu hari nanti," ujar Allegri dikutip dari Football Italia.
"Ini adalah eksperimen yang membuat saya senang. Varian taktik lain yang ingin saya coba adalah Cancelo, juga sebagai 'mezz'ala'. Untuk sisanya, Emre Can di sektor pertahanan dan takkan ada lagi yang baru," lanjutnya.
Desakan bagi Allegri untuk mundur dari jabatannya sebagai pelatih Juventus masih berkumandang hingga sekarang. Ombak protes itu terdengar makin lantang setelah Bianconeri dipastikan tersingkir dari ajang Liga Champions musim ini. Namun mantan nahkoda AC Milan itu tidak menganggap tersingkir dari Liga Champions sebagai torehan yang buruk. Walaupun ia mengaku bertanggung jawab atas kegagalan tersebut.

"Masa jabatan saya telah berjalan lima tahun dan saya hanya bisa berbicara soal diri saya sendiri: Jika anda tak memenangkan Liga Champions selama lima tahun, itu bukanlah sebuah drama," tambahnya.
"Kami harus paham apa yang salah, berlatih dan punya keberuntungan yang sedikit berlebih. Tahun ini, pertama kalinya dalam lima tahun, kami mencapai perempat final dalam kondisi yang buruk. Pastinya, saya juga bertanggung jawab atas itu," tandasnya.

Posting Komentar

0 Komentar