PANSUS PEMILU 2019

Wakil Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa pihaknya akan tetap mengusulkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelidiki kecurangan Pemilu 2019. Ia mengaku tidak akan memperdulikan dengan sikap pihak yang menentang rencananya walau hal tersebut datang dari salah satu partai koalisi pendukung pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Seperti yang telah diketahui bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi pihak yang menolak hal tersebut melalui Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan.
"Nanti tetap kami ajukan (Pansus kecurangan Pemilu 2019). PKS kan setuju," kata Fadli saat ditemui di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, pada hari Minggu 28 April 2019.
Terlepas dari siapa pemenang Pemilu 2019 yang akan diumumkan pada tanggal 22 Mei 2019, ia menyebut kecurangan tetap harus ditindak. Tujuannya adalah agar hal itu tidak kembali terjadi di pesta demokrasi berikutnya.
"Tetap kecurangan itu harus kami lawan. Kalau kecurangan dibiarkan demokrasi diobrak-abrik itu menurut saya akan buruk untuk pelaksanaan Pemilu kita ke depan," kata Fadli, yang juga Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga.
"Banyak (kecurangan). Masyarakat saja dengan mudah nemuin. Itu kaya berburu di kebun binatang," kata Fadli.
Sedangkan di tempat yang terpisah, cawapres pasangan calon nomor urut 02 Sandiaga Uno mengingatkan kepada para pendukungnya untuk menyimpan bukti kecurangan dalam bentuk foto maupun video.
"Laporkan dengan dokumentasi, dengan bukti yang cukup. Ambil gambar, ambil video, ambil foto. Pastikan bahwa laporan itu bisa dibuktikan nanti pada saatnya," ujar Sandi di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, pada hari Minggu 28 April 2019. 
Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada relawan termasuk emak-emak yang bersedia ikut mengawal proses sejak awal pelaksanaan pemilu. 
"Saya akan berjuang sampai titik darah penghabisan. Agar pemilu kita jujur, adil, karena ini bukan urusan kalah menang, tetapi memastikan pemilu kita pemilu yang betul-betul jujur dan adil," ucap Sandi.

Takut Diretas

Meski KPU dan hasil hitung cepat menyatakan bahawa suara Joko Widodo- Ma'ruf Amin lebih unggul dari kubu 02 Prabowo-Sandiaga sebagai pemenang Pemilu 2019. Sedangkan menurut data sementara Situng KPU dan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, hasil penghitungan suara dari timnya meski bertolak belakang dengan KPU. Kendati begitu, Fadli enggan menjabarkan siapa pihak yang berada di balik hasil penghitungan suara kemenangan Prabowo. Ia tidak mau memberi bocoran dengan alasan takut diretas.
"Ada di beberapa tempat. Ya tidak usah dikasih tahu, kalau dikasih tahu di-hack," dalihnya.

Posting Komentar

0 Komentar