1. Kesepian bisa bikin cepat meninggal
Bahaya kesepian yang berlarut-larut memang berdampak negatif pada kesehatan Anda. Bahkan hal itu dapat mempercepat kematian Anda! Berbagai riset menunjukkan bahwa orang-orang yang merasa kesepian memiliki peningkatan risiko kematian dini sebesar 30 persen.
Bahaya kesepian yang berlarut-larut memang berdampak negatif pada kesehatan Anda. Bahkan hal itu dapat mempercepat kematian Anda! Berbagai riset menunjukkan bahwa orang-orang yang merasa kesepian memiliki peningkatan risiko kematian dini sebesar 30 persen.
2. Penurunan sistem kekebalan tubuh
Penelitian tahun 2013 oleh Ohio State University menemukan bahwa seseorang yang kesepian cenderung memiliki sistem imunitas tubuh yang lebih lemah. Mereka jadi lebih rentan mengalami peradangan yang terkait dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung, artritis, diabetes tipe 2, serta penyakit Alzheimer.
Penelitian tahun 2013 oleh Ohio State University menemukan bahwa seseorang yang kesepian cenderung memiliki sistem imunitas tubuh yang lebih lemah. Mereka jadi lebih rentan mengalami peradangan yang terkait dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung, artritis, diabetes tipe 2, serta penyakit Alzheimer.
3. Penyakit jantung
Sebuah riset di Harvard pada tahun 2012 memperlihatkan bahwa orang dewasa yang hidup sendirian dan merasa kesepian memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung sebanyak 24 persen. Orang yang tidak mendapatkan dukungan sosial seringkali gampang stres dan hal tersebut meningkatkan risiko terserang penyakit jantung akibat dampak kesepian.
Sebuah riset di Harvard pada tahun 2012 memperlihatkan bahwa orang dewasa yang hidup sendirian dan merasa kesepian memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung sebanyak 24 persen. Orang yang tidak mendapatkan dukungan sosial seringkali gampang stres dan hal tersebut meningkatkan risiko terserang penyakit jantung akibat dampak kesepian.
4. Depresi
Bahaya kesepian rentan membuat seseorang merasakan pedih hati. Semakin ia larut dalam keadaan bersedih, semakin besar juga kemungkinannya mengalami depresi. Masih berdasarkan riset Harvard, keadaan kesepian dapat memicu pengaktifan hormon otak yang berkaitan dengan stres, misalnya kortisol, sehingga sanggup menimbulkan depresi. Salah satu cara mengatasi depresi ialah dengan aktif berinteraksi sosial dengan orang lain.
Bahaya kesepian rentan membuat seseorang merasakan pedih hati. Semakin ia larut dalam keadaan bersedih, semakin besar juga kemungkinannya mengalami depresi. Masih berdasarkan riset Harvard, keadaan kesepian dapat memicu pengaktifan hormon otak yang berkaitan dengan stres, misalnya kortisol, sehingga sanggup menimbulkan depresi. Salah satu cara mengatasi depresi ialah dengan aktif berinteraksi sosial dengan orang lain.
5. Berisiko pada kesehatan lansia
Berdasarkan hasil penelitian University of Chicago, dampak kesepian yang ekstrem dan perasaan terisolasi bisa dua kali lebih tidak sehat daripada obesitas pada orang tua atau lanjut usia (lansia). Para ilmuwan meneliti lebih dari 2.000 orang berusia 50 taun selama lebih dari enam tahun. Dibandingkan dengan rata-rata orang dalam penelitian tersebut, lansia yang merasakan kesepian memiliki risiko meninggal 14 persen lebih besar.
Berdasarkan hasil penelitian University of Chicago, dampak kesepian yang ekstrem dan perasaan terisolasi bisa dua kali lebih tidak sehat daripada obesitas pada orang tua atau lanjut usia (lansia). Para ilmuwan meneliti lebih dari 2.000 orang berusia 50 taun selama lebih dari enam tahun. Dibandingkan dengan rata-rata orang dalam penelitian tersebut, lansia yang merasakan kesepian memiliki risiko meninggal 14 persen lebih besar.
6. Kesepian meningkatkan tekanan darah
Penelitian yang juga dilakukan oleh University of Chicago dan diterbitkan dalam Psychology and Aging, para peneliti menemukan ada hubungan langsung antara perasaan kesepian kronis dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Para peneliti menemukan hubungan yang jelas antara perasaan kesepian yang dilaporkan pada awal penelitian dan peningkatan tekanan darah. Di antara semua orang dalam sampel, orang yang terkena dampak kesepian mengalami kenaikan tekanan darah lebih daripada mereka yang tidak kesepian selama penelitian empat tahun. Ketakutan tentang koneksi sosial mungkin menjadi salah satu alasan peningkatan tekanan darah pada orang yang kesepian. Kesendirian ditandai dengan dorongan motivasi untuk berhubungan dengan orang lain tetapi juga rasa takut akan anggapan negatif, penolakan, dan kekecewaan.
Penelitian yang juga dilakukan oleh University of Chicago dan diterbitkan dalam Psychology and Aging, para peneliti menemukan ada hubungan langsung antara perasaan kesepian kronis dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Para peneliti menemukan hubungan yang jelas antara perasaan kesepian yang dilaporkan pada awal penelitian dan peningkatan tekanan darah. Di antara semua orang dalam sampel, orang yang terkena dampak kesepian mengalami kenaikan tekanan darah lebih daripada mereka yang tidak kesepian selama penelitian empat tahun. Ketakutan tentang koneksi sosial mungkin menjadi salah satu alasan peningkatan tekanan darah pada orang yang kesepian. Kesendirian ditandai dengan dorongan motivasi untuk berhubungan dengan orang lain tetapi juga rasa takut akan anggapan negatif, penolakan, dan kekecewaan.
7. Peradangan kronis
Terkadang
Anda cenderung menganggap peradangan ditandai dengan kulit terlalu panas dan memerah di sekitar luka. Kondisi ini adalah bagian dari proses peradangan (inflamasi), tetapi begitu juga pelepasan protein darah yang lebih sistemik yang mempersiapkan sistem kekebalan tubuh untuk menghadapi bahaya atau cedera. Menurut Dr. Robert Waldinger, direktur Adult Development Survey Universitas Harvard, seperti halnya dengan kortisol, efek kesepian yang menimbulkan stres dapat menyebabkan peradangan menjadi kronis. Seperti halnya dengan peningkatan kortisol, kondisi tersebut juga dapat menyebabkan sejumlah penyakit.
Anda cenderung menganggap peradangan ditandai dengan kulit terlalu panas dan memerah di sekitar luka. Kondisi ini adalah bagian dari proses peradangan (inflamasi), tetapi begitu juga pelepasan protein darah yang lebih sistemik yang mempersiapkan sistem kekebalan tubuh untuk menghadapi bahaya atau cedera. Menurut Dr. Robert Waldinger, direktur Adult Development Survey Universitas Harvard, seperti halnya dengan kortisol, efek kesepian yang menimbulkan stres dapat menyebabkan peradangan menjadi kronis. Seperti halnya dengan peningkatan kortisol, kondisi tersebut juga dapat menyebabkan sejumlah penyakit.
8. Pola makan yang buruk
Orang yang kesepian senderung menghabiskan banyak waktu dengan makan satu liter es krim dan menyebutnya sebagai makan malam. Tetapi orang-orang yang hidup bersama lebih mungkin memasak bersama atau pergi makan bersama – dan lebih memikirkan apa yang mereka makan. Namun, kecil kemungkinan memilih dan menyiapkan makanan dengan hati-hati bagi mereka yang kesepian, dalam hal makanan sehat atau porsi makan. Seperti kebanyakan hasil penelitian, termasuk dalam International Journal of Eating Disorders, kemungkinan Anda mencoba mengobati kesedihan atau depresi dengan makanan. Nah, bahaya kesepian ini kemungkinan berisiko mengundang penyakit.
Orang yang kesepian senderung menghabiskan banyak waktu dengan makan satu liter es krim dan menyebutnya sebagai makan malam. Tetapi orang-orang yang hidup bersama lebih mungkin memasak bersama atau pergi makan bersama – dan lebih memikirkan apa yang mereka makan. Namun, kecil kemungkinan memilih dan menyiapkan makanan dengan hati-hati bagi mereka yang kesepian, dalam hal makanan sehat atau porsi makan. Seperti kebanyakan hasil penelitian, termasuk dalam International Journal of Eating Disorders, kemungkinan Anda mencoba mengobati kesedihan atau depresi dengan makanan. Nah, bahaya kesepian ini kemungkinan berisiko mengundang penyakit.
9. Kesepian bisa menular
Efek kesepian yang satu ini tidak terduga sebelumnya. Sepeti dilansir Verywellmind, penelitian telah menemukan bahwa kesepian sebenarnya bisa menular, kok bisa? Dalam studi yang dilakukan selama sepuluh tahun, para peneliti meriset bagaimana kesepian menyebar di jejaring sosial. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang dekat dengan seseorang yang mengalami kesepian adalah 52 persen lebih mungkin menjadi kesepian pula.
Efek kesepian yang satu ini tidak terduga sebelumnya. Sepeti dilansir Verywellmind, penelitian telah menemukan bahwa kesepian sebenarnya bisa menular, kok bisa? Dalam studi yang dilakukan selama sepuluh tahun, para peneliti meriset bagaimana kesepian menyebar di jejaring sosial. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang dekat dengan seseorang yang mengalami kesepian adalah 52 persen lebih mungkin menjadi kesepian pula.
10. Berisiko demensia
Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam The Jurnal Journals of Gerontology, orang dewasa lebih tua yang kesepian berhubungan dengan peningkatan risiko demensia – penurunan fungsi otak, seperti penurunan daya ingat. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa efeknya berkisar pada keragaman orang dan tidak tergantung pada seberapa banyak melakukan kontak sosial.
Para peneliti dari Florida State University (FSU) di Tallahassee menggunakan data 2.030 orang dari Health and Retirement Study, terhadap orang yang berusia 50 tahun ke atas. Data penelitian termasuk ‘ukuran’ kesepian dan isolasi sosial dan serangkaian faktor risiko, termasuk perilaku, klinis, dan genetik. Setelah menganalisis data selama 10 tahun penelitian, para peneliti menemukan bahwa bahaya kesepian berhubungan dengan risiko 40 persen lebih tinggi terkena demensia.Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam The Jurnal Journals of Gerontology, orang dewasa lebih tua yang kesepian berhubungan dengan peningkatan risiko demensia – penurunan fungsi otak, seperti penurunan daya ingat. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa efeknya berkisar pada keragaman orang dan tidak tergantung pada seberapa banyak melakukan kontak sosial.
11. Memperburuk gejala pilek
Sebuah penelitian di AS, menemukan bahwa gejala pilek terasa lebih buruk pada orang yang kesepian. Studi AS ini melibatkan sekitar 200 orang yang mengisi kuesioner tentang kesepian. Mereka kemudian diberikan virus flu melalui tetes hidung dan dikarantina selama lima hari di sebuah hotel. Para peneliti melihat bagaimana mereka yang terinfeksi virus itu melaporkan mengalami gejalanya. Mereka yang merasakan kesepian lebih mungkin mengalami gejala pilek yang lebih buruk tetapi sebenarnya tidak lebih mungkin terserang pilek. Hasil penelitian ini memperkuat bahwa bahaya kesepian dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Sebuah penelitian di AS, menemukan bahwa gejala pilek terasa lebih buruk pada orang yang kesepian. Studi AS ini melibatkan sekitar 200 orang yang mengisi kuesioner tentang kesepian. Mereka kemudian diberikan virus flu melalui tetes hidung dan dikarantina selama lima hari di sebuah hotel. Para peneliti melihat bagaimana mereka yang terinfeksi virus itu melaporkan mengalami gejalanya. Mereka yang merasakan kesepian lebih mungkin mengalami gejala pilek yang lebih buruk tetapi sebenarnya tidak lebih mungkin terserang pilek. Hasil penelitian ini memperkuat bahwa bahaya kesepian dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Tips Mencegah Kesepian
Kesepian bisa Anda atasi, lho! Memang membutuhkan kesadaran kuat pada diri Anda untuk melakukan perubahan. Membuat perubahan dalam jangka panjang ini dapat membuat Anda lebih bahagia, lebih sehat, dan memungkinkan untuk memengaruhi orang lain di sekitar Anda dengan cara yang positif. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah kesepian yang bisa Anda terapkan:- Kesepian adalah tanda bahwa sesuatu perlu diubah.
- Pahami dampak kesepian terhadap hidup Anda, baik secara fisik maupun mental.
- Pertimbangkan melakukan pengabdian kepada masyarakat atau kegiatan lain yang Anda sukai.
- Situasi ini memunculkan peluang besar untuk bertemu orang-orang dan menjalin persahabatan baru dan interaksi sosial.
- Fokus pada pengembangan hubungan yang berkualitas dengan orang-orang yang berbagi sikap, minat, dan nilai-nilai yang sama dengan Anda.
- Orang yang kesepian sering mengharapkan penolakan, jadi fokuslah pada pikiran dan sikap positif dalam hubungan sosial Anda.
0 Komentar