DIBALIK KEBESARAN RAKSASA FACEBOOK PART1

DIBALIK KEBESARAN RAKSASA FACEBOOK
Siapa tidak kenal perusahaan raksasa media sosial besutan Mark Zuckerberg, Facebook. Facebook yang telah menjadi perusahaan media sosial sejak tahun 90an mengalahkan perusahaan rivalitasnya friendster. Walau banyak perusahaan-perusahaan media sosial lain yang berusaha menjadi saing bagi facebook. Akan tetapi mereka tidak dapat bertahan melawan kepintaran dan kecerdasaan seorang Mark Zuckerberg. Tidak jarang semua perusahaan rival facebook ternyata harus berakhir di bawah naungan Facebook atau harus gulung tikar. Whatsapp dan Instagram yang akhirnya harus mengakui kekkuatan facebook. Kedua perusahaan tersebut kini harus berada di bawah naungan facebook. Bahkan perusahaan raksasa sekelah Google pun tidak mampun menjadi rival bagi raksasa media sosial Facebook. Seperti yang kita ketahui baru-baru ini Google telah resmi menutup fasilitas jejaring sosial mereka G+ atau Google Plus.
Namun tahukah kamu bahwa di balik kesuksesan facebook ternyata banyak petinggi facebook yang kecewa terhadap aplikasi facebook tersebut. Kekecewaan mereka di sebabkan karena facebook telah mengubah pola pikir setiap penggunanya. Banyak pengguna facebook menghabiskan waktunya sosialnya untuk berinteraksi di facebook dan mengabaikan interaksi sosial di dunia nyata. Berikut pernyataan beberapa petinggi facebook yang kecewa terhadap facebook sekarang ini. Bahkan diantara petinggi Facebook yang kecewa juga ada beberapa petinggi yang ikut membangun Facebook dari awal.
DIBALIK KEBESARAN RAKSASA FACEBOOK
KEKECEWAAN PETINGGI FACEBOOK
Sean Parker
Sean Parker adalah mantan presiden Facebook di masa-masa awalnya. Parker mengatakan bahwa sejak awal, Facebook di dirikan untuk membuat para penggunanya menghabiskan waktu selama mungkin di situs itu. "Artinya kami perlu memberikan kalian sedikit kesenangan, karena seseorang suka atau mengomentari postingan kalian. Dan itu akan memberikan kontribusi yang lebih banyak terhadap konten dan kalian akan mendapatkan lebih banyak like serta komentar," papar dia. "Konsekuensi dari jaringan yang tumbuh untuk 2 miliar orang adalah mengubah relasi kalian dengan masyarakat, dengan satu sama lain. Hanya Tuhan yang tahu apa yang dilakukan Facebook pada otak anak-anak," tambah Parker yang sudah tidak lagi menggunakan Facebook.
DIBALIK KEBESARAAN RAKSASA FACEBOOK
Chamath Palihapitiya
Chamath Palihapitiya, salah satu mantan eksekutif Facebook yang merasa kecewa dan bersalah  melihat apa yang sedang terjadi di Facebook. Hal ini di sebabkan karena belakangan Facebook banyak disalahgunakan oleh para penggunanya. Misalnya saja dalam kampanye Pilpres Amerika Serikat. Facebook di duga menjadi wadah untuk menyebarkan isu bohong yang didalangi oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab. "Tentu saja aku merasa bersalah. Tidak seorangpun pernah berpikir akan ada manipulasi di sistem. Kalian bisa melihat sendiri reaksi dari orang yang menjalankan perusahaan. Mereka tak pernah mengira itu mungkin," kata dia. "Tapi di kedalaman pikiran kami, kami tahu sesuatu yang buruk akan terjadi. Saya pikir, kami menciptakan tool yang memecah belah tenun sosial masyarakat," sebutnya lagi.
DIBALIK KEBESARAN RAKSASA FACEBOOK
Roger McNamee
Roger adalah investor awal Facebook dan mentor Zuckerberg. Roger McNamee mengatakan Facebook bersama dengan Google dan Twitter telah menciptakan masalah besar bagi demokrasi global. McNamee, mengatakan Facebook sebagai 'surveillance capitalism', sebuah ungkapan terhadap model bisnis Facebook yang menggunakan data untuk 'memanipulasi perhatian' dan menjual iklan sesuai target. "Dalam skala kecil tidak ada salahnya, dalam skala menengah bahaya itu dapat dikelola, dalam skala besar hal itu beracun sampai-sampai mengancam fondasi tatanan global," ungkapnya.  BACA LANJUTAN PART 2
DIBALIK KEBESARAN RAKSASA FACEBOOK

Posting Komentar

0 Komentar